Tuesday, July 27, 2010

Mind Your Manner

Pagi-pagi tadi Nad sudah minta distelkan kartun. Dia sedang suka dengan kartun "Strawberry Shortcake". Nad pilih episode "Mind Your Manner". Tanpa terasa saya pun dengan seriusnya mengikuti film tersebut.
Dalam episode tersebut, diceritakan Strawberry Shortcake dan teman-temannya akan mengadakan pesta minum teh di rumah Strawberry. Dia meminta teman-temannya datang dengan "pakaian rapi" dan mereka akan mempraktekkan etika dalam acara pesta minum teh. Salah seorang anak yang bernama Rapsberry merasa tidak perlu menggunakan etika (manner) segala macam. Karena baginya, manner buka sesuatu yang penting.
Menyikapi keberatan tersebut, teman-teman Rapsberry mengadakan dua buah pesta minum teh. Acara pertama, Rapsberry tidak diundang, tetapi diarahkan supaya dia datang. Pada acara pertama semua berlaku semaunya tanpa tatakrama. Dan Rapsberry mengeluhkan sikap teman-temannya yang minum dan makan dengan jorok, Rapsberry tidak ditawari tempat duduk, makanan, maupun minuman. Bahkan pada saat pamitan, Strawberry, si tuan rumah pesta, menutup pintu dengan kasar dan tidak menjawab salam perpisahan Rapsberry.
Pulanglah Rapsberry dengan kecewa. Sesampai di rumah, didapatinya sebuah undangan minum teh yang lain. Dia datang dengan riang ke pesta kedua tersebut. Dipesta kedua yang hadir masih teman-teman yang hadir di pesta pertama. Namun bedanya, di pesta kedua semua bersikap ramah; saling menawarkan makanan dan minuman, saling mengucapkan terima kasih, dan berbicara dengan lembut.
Di tengah-tengah pesta, salah satu teman Rapsberry bertanya,"Mana yang paling kau suka Rapsberry, pesta yang tadi atau yang sekarang?"
"Tentu saja pesta yang sekarang?" jawab Rapsberry.
"Kenapa?", tanya seseorang.
"karena aku bisa makan lebih banyak disini. Di pesta yang tadi aku tidak kebagian makanan dan minuman sama sekali."
"Hanya itu?", tanya salah seorang temannya.
"Iya. Hanya itu." jawab Rapsberry.
Salah seoarang temannya menimpali, "Menurutku juga pesta ini yang paling menyenangkan karena kita semua menggunakan etika, jadi semuanya terasa teratur dan nyaman. Kita tidak berebut makanan dan semua saling mengucapkan terima kasih."
Rapsberry berhenti makan, "Oh jadi ini semua tentang etika. Kalou begitu, silahkan lanjutkan pesta ini dan etika kalian yang bodoh ini."
Raspberry pergi meninggalkan teman-temannya dengan marah dan membanting pintu.

***

Cerita kartun di atas mungkin sangat sepele. Tetapi kita bisa memetik pelajaran dari cuplikan kartun tadi. Pertama, secara sederhana dengan sama-sama menerapkan etika yang sesuai dalam situasi yang kita hadapi, bisa membuat komunikasi menjadi nyaman. Kenyamanan dalam berkomunikasi dari kedua belah pihak sangat berpengaruh pada komunikasi selanjutnya. Jika diawal komunikasi salah satu pihak sudah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan, tidak tertutup kemungkinan pihak lain akan enggan untuk berkomunikasi lebih lanjut.
Kedua, pentingnya menerapkan etika dalam komunikasi dua arah ternyata harus dianggap penting oleh dua belah pihak. Karena walaupun bagi salah satu pihak perlu menerapkan etika dalam berkomunikasi, tetapi bagi pihak lainnya tidak perlu, maka etika dimaksud tidak bisa diterapkan.
Ketiga, harus ada kesamaan persepsi dari dua pihak yang berkomunikasi dalam memandang etika pada konteks yang terjadi. Mungkin saja bagi seseorang menggunakan intonasi yang sesuai adalah suatu etika dalam berbicara, tetapi bagi lawan bicaranya berbicara dengan nada tinggi boleh-boleh saja dan tidak melanggar etika. Tetapi mungkin perlu diingat bahwa etika dalam konteks ketiga ini mestinya mengacu pada etika yang berlaku umum, bukannya hanya pada nilai-nilai yang dianut individu saja pada saat kita terlibat komunikasi dengan pihak lain.

Kadang-kadang berbicara menegani etika, cukup jelimet juga. Karena sangat bergantung pada individu. Hmmmm...

2 comments:

NyonyaMadu said...

Hebat ya... bukan sekedar cerita kartun doank, tapi ada pesan moralnya. yang begini tugas ortu untuk jelasin sama anak2 pesan dibalik cerita si tokohnya, bermain sambil belajar... asek neh..teruskan untuk tetap menulis ya Teh...^___*

BundaNadya said...

Makasih ya teh...dah mampir dan kasih comment..